Sesungguhnya seorang mukmin yang bertaqwa itu sangatlah takut kepada Allah SWT, karena mereka sangat yakin bahwa segala sesuatunya menyangkut dirinya hanyalah bergantung kepada kekuasaan-Nya sebagaimana disebutkan dalam Surah An-Nahl (QS. 16:50):
“Mereka takut kepada Rabb mereka yang berkuasa atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka), (QS. 16:50)".
Karena ketakutan inilah mereka sangat patuh terhadap segala sesuatu yang diperintahkan oleh Allah SWT dan menjauhi segala yang dilarang-Nya. Di dalam melakukan segala aktifitasnya mereka sangatlah hati-hati, karena takut padaNya. Jangankan terjerumus ke dalam maksiat, menyerempet saja mereka sangat amatlah takut akan murkanya Allah SWT. Yang mereka cari hanyalah ridho dari-Nya, seperti yang dinyatakan Al-Qur’an:“Allah mengetahui segala sesuatu yang di hadapan mereka (malaikat) dan yang di belakang mereka, dan mereka tidak memberi syafaat melainkan kepada orang-orang yang diridhai Allah, dan mereka itu selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya. (QS. 21:28)
Imam Al-Ghazali menggambarkan bahwa orang yang taqwa dan takut kepada Allah itu selalu berusaha untuk menekan segala kecederungan buruk dari dirinya dan membangkitkan amal-amal baik yang diperintahkan Allah SWT dengan cara mengendalikan segala gerakan hati dan jasadnya. Beliau menerangkan ciri-ciri orang yang takut kepada Allah SWT, yaitu:
Menjaga hati dari sikap yang tercela, iri, dengki, hasad dsb dan menggantikannya dengan gerak hati yang baik yakni berbaik sangka, bersahabat, kasih, sayang dst.
Menjaga lisan dari perkataan yang tidak baik, kotor dan bahkan yang kurang bermanfa’at dengan menggantikannya dengan perkataan yang bermanfa’at, khususnya melafazkan kata-kata dzikir terhadap Allah SWT.
Menjaga perut dari memakan makanan yang haram, baik yang haram karena dzatnya maupun yang haram karena cara mendapatkannya. Dan sudah tentu hanya makanan yang halallah yang dapat memberikan keberkahan dalam perkembangan jasad maupun rohani kita.
Menjaga penglihatan dari hal yang dilarang Allah SWT, seperti melihat aurat orang lain yang bukan muhrimnya dsb.
Beruntunglah orang-orang yang secara konsisten (istiqomah) menjaga jasad dan rohaninya dari larangan Allah SWT dikarenakan takut kepadaNya, baik ketika bersama-sama orang lain maupun dalam keadaan sendiri. Karena mereka yakin bahwasanya mereka bukan hanya “diintip” tetapi bahkan “ditonton” oleh Allah SWT. Dan puncak segala kenikmatan yang dijanjikan Allah SWT terhadap hambaNya yang takut padaNya dan hanya mengharapkan ridho-Nya ini, dipaparkan Allah SWT dalam Al-Qur’an:
“Balasan mereka di sisi Rabb mereka ialah surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya.Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Rabbnya.” (QS. 98:8)
Semoga kita digolongkan kepada hambaNya yang bertakwa sebagaiman yang dipaparkan diatas.
By : Kultum
Judul: TAKUT KEPADA ALLAH
“Mereka takut kepada Rabb mereka yang berkuasa atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka), (QS. 16:50)".
Karena ketakutan inilah mereka sangat patuh terhadap segala sesuatu yang diperintahkan oleh Allah SWT dan menjauhi segala yang dilarang-Nya. Di dalam melakukan segala aktifitasnya mereka sangatlah hati-hati, karena takut padaNya. Jangankan terjerumus ke dalam maksiat, menyerempet saja mereka sangat amatlah takut akan murkanya Allah SWT. Yang mereka cari hanyalah ridho dari-Nya, seperti yang dinyatakan Al-Qur’an:“Allah mengetahui segala sesuatu yang di hadapan mereka (malaikat) dan yang di belakang mereka, dan mereka tidak memberi syafaat melainkan kepada orang-orang yang diridhai Allah, dan mereka itu selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya. (QS. 21:28)
Imam Al-Ghazali menggambarkan bahwa orang yang taqwa dan takut kepada Allah itu selalu berusaha untuk menekan segala kecederungan buruk dari dirinya dan membangkitkan amal-amal baik yang diperintahkan Allah SWT dengan cara mengendalikan segala gerakan hati dan jasadnya. Beliau menerangkan ciri-ciri orang yang takut kepada Allah SWT, yaitu:
Menjaga hati dari sikap yang tercela, iri, dengki, hasad dsb dan menggantikannya dengan gerak hati yang baik yakni berbaik sangka, bersahabat, kasih, sayang dst.
Menjaga lisan dari perkataan yang tidak baik, kotor dan bahkan yang kurang bermanfa’at dengan menggantikannya dengan perkataan yang bermanfa’at, khususnya melafazkan kata-kata dzikir terhadap Allah SWT.
Menjaga perut dari memakan makanan yang haram, baik yang haram karena dzatnya maupun yang haram karena cara mendapatkannya. Dan sudah tentu hanya makanan yang halallah yang dapat memberikan keberkahan dalam perkembangan jasad maupun rohani kita.
Menjaga penglihatan dari hal yang dilarang Allah SWT, seperti melihat aurat orang lain yang bukan muhrimnya dsb.
- Menjaga tangan dari berbuat yang maksiat.
- Menjaga kaki dari melangkah kepada yang tidak baik.
- Menjaga telinga dari mendengar hal-hal yang tidak bermanfa’at.
Serta menjaga kemaluannya dari berbuat zina.
Beruntunglah orang-orang yang secara konsisten (istiqomah) menjaga jasad dan rohaninya dari larangan Allah SWT dikarenakan takut kepadaNya, baik ketika bersama-sama orang lain maupun dalam keadaan sendiri. Karena mereka yakin bahwasanya mereka bukan hanya “diintip” tetapi bahkan “ditonton” oleh Allah SWT. Dan puncak segala kenikmatan yang dijanjikan Allah SWT terhadap hambaNya yang takut padaNya dan hanya mengharapkan ridho-Nya ini, dipaparkan Allah SWT dalam Al-Qur’an:
“Balasan mereka di sisi Rabb mereka ialah surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya.Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Rabbnya.” (QS. 98:8)
Semoga kita digolongkan kepada hambaNya yang bertakwa sebagaiman yang dipaparkan diatas.
By : Kultum
Judul: TAKUT KEPADA ALLAH
0 komentar:
Posting Komentar